Halo teman-teman, kembali lagi dengan kami ACIS Indonesia konsultan software akuntansi. Kali ini kita akan membahas mengenai Perbedaan antara Metode Periodik dan Perpetual, Pasti kalian sebagai orang akuntasi sudah tidak asing jika mendengar Metode Periodik dan Perpetual.
Jika kita menjalakan perusahaan baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang, maupun perusahaan manufaktur pasti terdapat sistem pencatatan.
Terdapat dua Metode Pencatatan Persediaan yang dapat anda pilih untuk menjalakan perusahaan anda yaitu Metode Periodik dan Perpetual. Apasih bedanya Meteode Periodik dan Perpetual?
- Metode Pencatatan Perpetual
Perpetual adalah metode pencatatan yang dilakukan secara terus menerus berdasarkan Transaksi Perusahaan yang menyebabkan pemasukan, pengeluaran persediaan barang, dan retur pembelian barang yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Metode ini disebut juga metode buku karena setiap persediaan barang masuk dan keluar selalu dicatat dalam pembukuan. Suatu perusahaan akan lebih mudah untuk menyusun neraca dan laporan laba rugi dengan metode ini karena pencatatan dilakukan secara berkala dalam bentuk Jurnal Umum atau Jurnal Voucher yang terdapat pada Sistem Accurate
Setiap perusahaan bisa mengetahui persediaan yang sebenarnya dengan mudah sehingga perusahaan tidak perlu melakukan perhitungan fisik (stock opname) pada persediaan yang tersisa atau untuk menjamin keakuratan pada pencatatan agar bisa mengetahui jumlah persediaan barang akhir. Barang-barang yang bisa dicatat dengan metode pencatatan perpetual adalah barang-barang dengan nilai jual tinggi serta barang yang mudah dicatat pemasukan dan pengeluarannya dalam gudang seperti mobil, furniture, dan peralatan rumah tangga.
- Metode Pencatatan Periodik
Sistem pencatatan Periodik adalah sistem pencatatan yang dilakukan dengan menghitung jumlah persediaan barang dagangan di akhir satu periode akuntansi, Artinya, ketika terjadi transaksi yang mempengaruhi persediaan barang dagangan, akun persediaan barang dagangan tidak terpengaruh secara langsung. Namun pada akhir periodik, perhitungan secara fisik baru di lakukan untuk mengetahui nilai persediaan awal dan nilai persediaan akhir.
Akan tetapi Perusahaan yang menerapkan metode pencatatan periodik akan lebih sulit untuk mengetahui jumlah persediaan dalam waktu tertentu. Perusahaan hanya dapat mengetahui jumlah persediaan di akhir periode yang disebut juga jumlah persediaan barang akhir dengan melakukan perhitungan fisik atau stock opname pada jumlah persediaan barang akhir. Barang-barang yang sesuai untuk diterapkan dalam metode pencatatan periodik adalah barang-barang dengan nilai jual yang relatif lebih murah namun penjualannya cukup sering dilakukan.
Demikian penjelasan mengenai Perbedaan antara Metode Periodik dan Perpetual, jika Anda kurang jelas bisa menghubungi kami kembali. Kami adalah konsultan penjualan resmi untuk Accurate Software untuk seluruh Indonesia mulai dari Aceh, Padang, Jambi, Bengkulu, Medan, Palembang, Bangka Belitung, Serang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Pontianak, Balikpapan, Manado, Makasar sampai Jayapura. Dapatkan info lebih lanjut dari kami dengan menghubungi email marketing@acisindonesia.com atau telp 021-29018652 dengan Tim Solution Expert kami yang siap membantu Anda.